Tuesday, December 30, 2014

Fiksimini - Obor dan Pesawat yang Berkelebat dalam Kepala



Pesulap yang Gagal

Pesulap itu melangkah ke panggung pertunjukan dengan begitu yakin. Betapa ia sudah sangat sering sekali melakukan atraksi ini, yaitu menjilati obor dan dibakar hidup-hidup. Seorang malaikat dengan tubuh begitu menakutkan menghampirinya.

"Cepat kau masuk!!!" Teriaknya menggelegar.

Baru selangkah ia memasuki panggung pertunjukannya, ia sudah terpanggang hingga ubun-ubunnya mendidih. Ia menjerit.

Pengendali Api

Ia adalah seorang yang begitu sakti, ia memiliki kekuatan untuk mengendalikan api. Sudah tak terhitung berapa banyak rumah yang telah dibakar karena tidak memberikan jatah preman untuknya. Tangannya seperti sebuah obor yang menjilat apapun yang ada di dekatnya. Suatu hari ia datang kembali ke sebuah rumah untuk meminta jatah.

"Mana jatahku??? Cepat berikan atau aku akan membakar rumah ini!" Di depan pintu ia berteriak seperti kesetanan.

Seorang bayi berusia 3 bulan terlihat keluar dari balik pintu.

"Ini jatahmu. Sudah berbulan-bulan aku hanya minum ini." Bayi itu menyiram tubuhnya dengan seember air tajin.

Seketika api di tubuhnya padam. Semenjak itulah dia tak bisa lagi menggunakan kekuatannya.

Doa Api yang Berkobar

"Aku berani sumpah kalau aku tidak berselingkuh dengan siapapun! Kalau tidak percaya, bakarlah aku hidup-hidup! Kalau aku masih hidup berarti aku tidak berselingkuh."

Aku menuruti permintaannya, puluhan kayu bakar telah kusiapkan. Api yang berasal dari sebuah obor lekas memberangus kayu-kayu ringkih itu hingga tercipta api yang berkobar-kobar. Aku berdoa apabila benar istriku tidak berselingkuh, semoga dia selamat.

Istriku meloncat ke dalam api, lalu menyembul kembali dalam keadaan masih hidup. Syukurlah, ia benar-benar tidak berselingkuh. Namun ada satu yang mengganjalku, kenapa pantatnya gosong?

Huru-Hara 

Obor rakyat telah beredar di neraka, para pendosa makin merasa kepanasan.

Mati Lagi

Jasad david copperfield ditemukan tewas (lagi) dihajar oleh para penumpang pesawat yang dihilangkannya itu.

Pilot Cilik 

Pesawat itu bergetar. Terbang di antara kilat-kilat yang menyambar. Menembus gumpalan awan hitam, pesawat itu kini menukik tajam menuju daratan. Pilot yang masih berusia 5 tahun itu sama sekali tak merasa gentar. Seketika pesawat itu meledak menjadi keping-keping kecil. Sang pilot masih sanggup berdiri dengan gagah.

"Ma, aku mau main lagi..."

Salah Naik

Dari atas ketinggian berpuluh-puluh meter, di bawah tebing dengan batu-batu tajam menghunus, seorang wanita masuk ke ruang pilot.


"Pak, turun sini. Saya salah naik pesawat." Sang wanita itu akhirnya terjun bebas dari pesawat.

Pesawat Kertas 

"Ardi, kamu itu sebentar lagi kan ulangan. Kok malah main terus." Ayah begitu marah melihatku sedang bermain pesawat-pesawatan kertas. Diambillah pesawat itu dari tanganku lantas dibakar oleh ayah.

Keesokan harinya, aku terbangun dan melihat berita tentang sebuah pesawat yang terbakar lalu meledak.


"Bukannya ayah lagi ke luar kota naik pesawat?"

Mati Dua Kali 

Jenazah itu begitu gemetar ketakutan melihat sang pilot yang menyetir dengan ugal-ugalan. Sepanjang perjalanan ia berdoa kepada Tuhan agar diberi keselamatan sampai tujuan. Bagaimana pun juga ia tak ingin mati dua kali.

Menjelang Persidangan

David Copperfield gusar menunggu persidangannya. Ia dituduh telah menghilangkan sebuah pesawat yang tengah terbang di angkasa. Padahal selama ini ia hanya sibuk mengobrol dengan belatung-belatung yang ada di kuburannya.

Pertemuan dengan Tuhan

Baru dua hari aku menjadi muallaf, kemarin ustadz menyuruhku untuk menemui salah seorang kyai agar aku bisa lebih memperdalam ilmu agama. Maka aku segera berangkat menuju rumah kyai tersebut dengan menaiki pesawat. Namun entah kenapa tiba-tiba di pertengahan perjalanan terjadi goncangan, pesawat mengalami mengalamu turbulensi. Ah, mungkin sebentar lagi aku akan belajar agama langsung dari Tuhan.

Aku tersenyum lalu mengucap doa mengagungkan nama Tuhan.




0 comments:

Post a Comment

 
Rumah Untuk Amaltea Blogger Template by Ipietoon Blogger Template