Wednesday, October 15, 2014

Reminder 1-10

Reminder ini adalah sebuah kumpulan nasehat yang saya copy paste dari beberapa orang. Sengaja di dokumentasikan supaya tidak lupa dan supaya bisa selalu menjadi pengingat bagi saya sendiri.

Reminder 1

Ada situasi yang sangat mengharukan.

Yaitu ketika kita membenci sangat seseorang, dinyatakan kebencian itu terang benderang di depan banyak orang--agar orang lain ikut benci; tapi orang yang kita benci justeru dalam waktu2 terbaik, di malam gelap, justeru mendoakan kita dengan tulus, mendoakan sesama saudara.

Ingatlah selalu: kita boleh jadi SULIT mencapai level orang dibenci ini--yang tetap membalas dengan kebaikan, tapi pastikan kita tidak jadi bagian, atau dekat2 dengan orang yang membenci.

Tere Liye

Reminder 2

Ada yang bilang, kalau cinta tak harus memiliki. Bullshit. Lantas, cinta apa yang dimaksud? Cinta sepasang muda-mudi labil belasan tahun? Atau kisah kasih tak sampai dimana seseorang sangat berharap untuk menggenapi kehidupan orang lain, tapi orang yang diharapkan tersebut tidak merasakan hal yang sama, malah memilih untuk menggenap bersama orang lain. Lantas atas nama cinta, seseorang tadi memilih untuk setia, berharap dengan sangat, entah ada kejadian luar biasa apa dan bagaimana yang dengan romantisnya mempersatukan dia dengan orang yang diharapkannya. Well, terkadang romantis dan bodoh emang agak-agak mirip. Bahkan rasa sayang selalu didahului dengan 'rasa memiliki'. Seseorang tidak lantas begitu saja bisa menyayangi sesuatu atau orang lain, sebelum orang tersebut 'merasa memiliki' atas apa yang disayanginya. Itulah kenapa, kita sangat mudah jatuh sayang pada seseorang atau sesuatu yang sesuai dengan apa yang kita yakini, mirip-mirip dengan sesuatu yang kita miliki, bahkan sesuatu yang kita inginkan tapi belum ada dalam diri kita. Ada medan magnet tertentu yang menarik kita untuk menyayangi sesuatu atau seseorang tersebut; rasa memiliki. Walaupun hanya 'merasa memiliki', bukan memiliki seutuhnya atau sesungguhnya.
Aku cuma mau bilang, kalau cinta dan memiliki adalah jodoh yang harus dipersatukan. Kalau cinta terlalu tak berdosa untuk kamu penjarakan dalam seseorang yang sudah tak lagi bisa kamu miliki. Kalau cinta begitu sederhana untuk kamu mulai dari apa yang kamu miliki. Milikilah, lantas cintailah.

Nazrul Anwar

Reminder 3

Jika menikah harus cukup harta benda dulu, maka orang tua kita dulu tidak akan pernah menikah.
Jika menikah harus menunggu siap dulu, maka tidak akan ada yang benar-benar siap untuk menikah.
Mungkin demikian.

Tere Liye

Reminder 4 

Tips Sukses Beasiswa
1. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi
2. Belajar dari pengalaman yang sudah sukses
3. Lengkapi semua persyaratan
4. Perbaiki IPK dan kemampuan bahasa inggris
5. Aktif di berbagai organisasi positif
6. Latih kemampuan public speaking dan diskusi kelompok
7. Yang terpenting, slalu berdo'a pada Allah.

Setia Furqon Kholid

Reminder 5

Jangan pacaran adik2 sekalian. Fokus saja pada sekolah, karir kalian. Kalau kalian menyukai seseorang, maka jika belum siap segera menikah besok, lepaskan saja.


Karena kalau kalian takut melepaskannya, boleh jadi kalian sebenarnya sedang mengkonfirmasi kalian takut itu bukan jodoh kalian. Cemas jangan-jangan nanti disambar orang.


Sebab orang yang yakin, dia akan berani meluruhkan perasaan. Yakin sekali, besok lusa kalau memang jodoh, pasti akan kembali, di saat yang tepat, cara yang tepat, saat siap mengambil keputusan menikah.

Tere Liye

Reminder 6

7 HAL YANG HARUS ARIS INGAT SEBELUM MENGELUH
1. Hari ini sebelum Aris mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
2. Sebelum Aris mengeluh tentang rasa dari makanan, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
3. Sebelum Aris mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.
4. Sebelum Aris mengeluh bahwa Aris buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.
5. Hari ini sebelum Aris mengeluh tentang hidup, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.
6. Sebelum Aris mengeluh tentang jauhnya Aris telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
7. Sebelum Aris menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa dan ingatlah tentang dosa yang Aris perbuat sendiri.

Anonim

Reminder 7

Jangan pernah percaya jika ada orang yang bilang kamu nakal, Karel. Karena kamu adalah anak yang baik, dan akan selalu menjadi anak yang baik. Semenjak kamu di perut  umi, saat kamu lahir, sekarang dan sampai kapanpun kamu akan selalu jadi anak yang baik, Sayang. Jika ada yang bilang kamu nakal karena satu kesalahan yang kamu buat, ceritakan kesalahannya kepada abi. Abi akan ceritakan ratusan kebaikan yang kamu punya. Jangan pernah percaya jika ada orang yang bilang kamu bodoh, Karel. Karena kamu adalah anak yang pintar. Semenjak kamu di perut umi, saat kamu lahir, sekarang dan sampai kapanpun kamu akan selalu jadi anak yang mau belajar, Sholeh. Jika ada yang bilang kamu bodoh, karena satu kebodohon yang kamu buat, ceritakan kepada abi apa kebodohannya. Abi akan ceritakan betapa pintarnya kamu sejak di perut umi.

Jangan pernah percaya jika ada orang yang bilang kamu malas, Karel. Karena kamu adalah pekerja keras. Dan akan selalu menjadi pekerja keras. Jika ada yang bilang kamu malas, karena satu kemalasan yang kamu buat, ceritakan kepada abi apa kemalasannya. Abi akan ceritakan betapa hidup kamu sudah dipenuhi perjuangan sejak kamu lahir. Jangan pernah percaya jika ada orang yang bilang kamu lemah, Karel. Karena kamu adalah anak yang kuat, dan akan selalu menjadi anak yang kuat. Semenjak kamu di perut umi, saat kamu lahir, sekarang dan sampai kapanpun kamu akan selalu jadi anak yang kuat, Sholeh. Jika ada yang bilang kamu lemah, karena satu kelemahan yang kamu punya, ceritakan kepada abi apa kelemahannya. Abi akan ceritakan betapa kuatnya kamu menghadapi ujian yang tak pernah terbayangkan oleh banyak orang. 

Nazrul Anwar

Reminder 8

1. Anakku, saat kau jatuh cinta, kau tetap tak boleh pacaran. Biarkan kau tetap terbungkus rapi, dan kulit lembutmu hanya boleh disentuh oleh suamimu.
2. Ketahuilah bila kau jatuh cinta dengan seseorang, belum tentu itu jodohmu. Maka tetap mintalah kepada yang Maha Tahu untuk diberi jodoh terbaik bagimu.
3. Ketahuilah, wanita yang hebat itu yang menyayangi anak-anaknya dan itu dibuktikan dengan mencarikan ayah yang tepat buat anaknya. Ayahmu ini berharap, kau termasuk di dalamnya.
4. Anakku, apa yg kau harapkan belum tentu kau dapatkan. Ingatlah rencana Allah adalah rencana terbaik dibandingkan rencana terbaik seluruh penduduk bumi sekalipun.
5. Agar kau diberi "pangeran" terbaik tugasmu hanya memantaskan diri dan minta kepada Allah.
6. Semakin kau sering mengadu dan dekat kepada Allah maka Dia akan mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Jangan ragu, Dialah yang Maha Tahu jodoh terbaikmu. Bila sebelum Subuh kau selalu menangis kepada-Nya, tak mungkin Dia tega memberi “pangeran” yang tak bermutu kepadamu.
7. Walau kau jatuh cinta, jangan serahkan hatimu kepada lelaki itu, karena boleh jadi menurut Allah dia bukan “pangeranmu”. Tetaplah serahkan hatimu kepada Allah dan setelah Allah kirim “pangeran” kepadamu, baru serahkan hatimu kepada “pangeran” itu.
8. Air matamu di hadapan Allah dan kesabaran-mulah yang membuat Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu.
9. Bukti bahwa kau wanita hebat, kau tetap lebih sering mengingat Allah dibandingkan lelaki yang kau jatuh cintai.
10. Bila Allah yang dihatimu, Dia akan kirimkan “pangeran” original kepadamu. Namun bila kau menjauh, Allah akan kirim pangeran KW-3 bahkan mungkin KW-10 kepadamu. Dan itu akan menyiksa hidupmu dan berkuranglah rasa banggaku kepadamu.
11. Anakku, lelaki yang cocok buat anak-anakmu adalah yang berani datang menemui ayahmu untuk melamarmu dan bukan yang pandai memainkan perasaanmu. Percuma bila ada lelaki yang kau cintai tetapi dia tak punya nyali bertemu dengan ayahmu.
12. Saat ini ayahmu hanya bisa berdoa agar Allah mengirimkan “pangeran” terbaik untukmu. Dan semoga yang dikirim oleh Allah adalah lelaki yang telah membuat kau jatuh cinta.
13. Terakhir, Ingatlah selalu kebiasaan di keluarga kita: Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Semoga kau menjadi kekasih Allah sehingga kau dikirimi kekasih terbaik menurut Allah dan juga menurutmu.
14. Anakku, bapak percaya padamu dan sepenuh hati mencintaimu...

Jamil Azzaini

Reminder 9

Saksi Bisu
=========


Waktu hanya bisa berlalu. Ia tak bisa mengubah aku, tak juga kamu. Tidak kondisi, tidak juga seseorang. Perubahan hanya bisa dilakukan oleh sesuatu yang hidup. Dan waktu tidak ditugaskan untuk itu. Waktu memang berjalan, tapi ia tidak hidup. Jangan pernah menyerahkan nasib kepada waktu. Jangan berharap waktu akan menyembuhkan segalanya. Jangan menunggu waktu. Waktu tidak menunggu siapapun. Waktu tidak ditugaskan untuk menyelesaikan masalah manusia, tidak juga sebagai obat penyembuh luka. Ia hanya ditugaskan untuk berlalu. Menjadi saksi bisu, bahwa perubahan akan selalu ada. Tapi tidak menimpa setiap kondisi. Itulah kenapa banyak luka yang tak sembuh seiring berjalannya waktu. Juga kondisi yang tak kunjung berubah, padahal waktu sudah berdetak berjuta detik.
Waktu hanya saksi, tapi bukan pelakunya. Pelakunya adalah manusia itu sendiri. Manusia yang menyadari bahwa esok harus lebih baik daripada kini. Atau manusia yang terjerumus dalam jurang kehidupan yang langkahnya begitu berat karena luka, atau pandangannya begitu saru karena gelap. Yang terakhir berubah ke arah yang lebih buruk. Sama-sama berubah. Hanya berbeda arah. Toh banyak kebaikan yang tercipta dari proses keburukan-keburukan masa lalu, sebagaimana tak sedikit kebaikan yang memudar karena aneka proses di masa kini.
Perubahan itu perlu, tapi tidak semuanya harus berubah. Apa yang harus berubah boleh dipaksa. Walau memaksa adalah salah satu pekerjaan paling sulit yang pernah ada. Entah itu diri sendiri, apalagi orang lain. Tak ada orang yang mau dipaksa kecuali terpaksa. Tapi jika ‘paksa’ adalah usaha, sedangkan muaranya adalah kebaikan, tak ada salahnya untuk dicoba. Memaksa dengan cara dan tujuan yang baik. Apa yang tak harus, biarkan mengalir apa adanya. Biarkan kesadaran membawa perubahan itu pada kanalnya, pada waktu dan saat yang tepat. Pada kesiapan yang benar-benar siap. Pada semesta yang sudah mendukung.
Waktu akan ‘menelanjangi’ masa depan siapa saja yang jauh dari usaha, yang memiliki tangan tapi tidak digunakan untuk bekerja keras, yang memiliki akal tapi tidak digunakan berfikir sebaik mungkin, yang memiliki hati tapi lupa berdoa, yang memiliki mimpi tapi tak sungguh-sungguh mewujudkannya.
Waktu juga akan ‘menggelitiki’ mereka yang terjebak di masa lalu. Berharap kondisi sekarang sebahagia dulu, atau tenggelam dalam sedih di masa silam. Padahal, siapa yang hidup di masa lalu, tak bisa menjadi pemenang, selalu ketinggalan. Karena masa lalu ada di belakang, tak pernah didepan, tak pernah mengiringi, tak mungkin mengejar.
Hidup ada di masa kini. Sekarang dan di sini. Masa kini adalah masa lalu dari masa depan. Masa depan adalah belantara yang harus dijelajahi, dan manusia tak pernah tahu persis seperti apa bentuknya sebelum kaki melangkah di masa itu. Tapi manusia juga punya hak untuk memilih masa depannya masing-masing, lalu mempersiapkannya sebaik dan sedini mungkin. Walau terkadang, Tuhan punya keputusan dan kebijaksanaan tersendiri terhadap masa depan seseorang. Kadang lebih baik dari apa yang diduga, tak jarang lebih buruk dari apa yang diinginkan.
Kemudian, manusia masih diberikan kesempatan untuk menyikapi kebijaksanaan Tuhan itu. Pilihan untuk menerima dan bersyukur, atau kecewa dan menyesal. Sebagaimana biasanya, selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil. Dari setiap tindakan yang dilakukan. Walau tidak semua manusia mengerti dan sadar akan konsekuensi itu; bahwa selalu ada sesak dibalik sesal dan kecewa. Sebagaimana Tuhan selalu menyediakan nikmat yang lebih banyak untuk mereka yang memilih bersyukur. Selalu.

Nazrul Anwar

Reminder 10

Seringkali aku berkata..
Ketika semua orang memuji milik-ku....
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tetapi... mengapa aku tak pernah bertanya :

Mengapa Dia menitipkannya padaku ???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah...
Kusebut itu sebagai ujian...
Kusebut itu sebagai petaka...
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika.

Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih,
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku.

Ya Allah.....Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.

“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”….

WS. Rendra

0 comments:

Post a Comment

 
Rumah Untuk Amaltea Blogger Template by Ipietoon Blogger Template